Tema / Topik : Alokasi Asset dan
Pemilihan Sekuritas Reksa Dana Terbuka
Judul : PENGARUH
KEBIJAKAN ALOKASI ASET DAN PEMILIHAN SEKURITAS TERHADAP KINERJA REKSA DANA TERBUKA BERBENTUK KONTRAK
INVESTASI KOLEKTIF (Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan
Reksa Dana Campuran)
Pengarang : Deden Mulyana
Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi,
Tasikmalaya
Latar belakang dan Masalah : kinerja reksa dana diduga banyak dipengaruhi
oleh kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas yang dilakukan oleh
Manajer Investasi. Di samping itu kemungkinan terjadinya ketidakkonsistenan
antara kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan oleh
Manajer Investasi. Mengingat keberadaan reksa dana di Indonesia tergolong masih
relative muda, maka kehandalan Manajer Investasi dalam menentukan kebijakan
alokasi aset dan pemilihan sekuritas yang mempengaruhi kinerja reksa dana masih
harus dikaji melalui penelitian.
Tujuan Penelitian :
1. Untuk menganalisa pelaksanaan tiga jenis reksa dana yang
berbeda dari dana yang terkumpul (saham, pendapatan tetap dan dan dana
campuran).
2. Untuk menganalisa pengaruh dari alokasi asset dan
pemilihan sekuritas dalam pelaksanaan kebijakan tersebut atas saham, pendapatan
tetap dan dan dana campuran.
3. Untuk memahami mutu dari ketetapan manajer dana dalam
melaksanakan alokasi dana.
Metodologi
·
Variabel : Sharpe
ratio (Elton et al,2003:295), Asset Class Factor Sharpe (1992), asset Ibbotson
dan Kaplan (2000), asset Drobetz dan Kohler (2002), dan saham, obligasi,
kas/deposito., Sharpe (1992) dan Drobetz, Kohler (2002) meliputi timing dan
stock picking.
·
Data : Data yang
digunakan bersifat data runtut waktu (time series), yaitu data yang merupakan
hasil pencatatan dalam suatu periode waktu tertentu dan jenis data adalah data
sekunder, yaitu data yang telah mengalami penngolahan yakni data bulanan selama
3 (tiga) tahun terakhir yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa
Efek Surabaya, Bapepam. E-Bursa.com, dan Bank Indonesia. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 55 reksa dana yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu
reksa dana saham sebanyak 17, reksa dana pendapatan tetap sebanyak 18, dan
reksa dana campuran sebanyak 20.
·
Tahapan
Penelitian : Dalam penelitian dilakukan dengan cara menghitung tingkat return
dan tingkat risiko dari data bulanan populasi reksa dana terbuka berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan
tetap dan reksa dana campuran pada PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek
Surabaya, Bapepam, e-Bursa.com dan Bank Indonesia selama tiga tahun , kemudian
ditentukan besarnya tingkat kinerja masing-masing reksa dana saham reksa dana
pendapatan tetap dan reksa dana campuran menggunakan metode Sharpe Ratio yang
kemudian dilakukan analisis regresi berganda untuk menentukan seberapa efektif
manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri dari kebijakan dan alokasi
asset (asset allocation policy) pemilihan sekuritas.(security selection)
·
Model Penelitian
: Mathematic (Simbolic ) Model dan gambar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
verfikatif.
1.
Metode Sharpe Ratio : Alat analisis yang digunakan untuk
mengukur kinerja masing-masing reksa dana, dengan formulasi (Elton et al, 2003:
295) :
(1)Dimana RJ adalah
return rata-rata portofolio j selama jangka waktu pengukuran,Rf
merupakan rata-rata investasi bebas risiko selama jangka waktu pengukuran, dan δj adalah standar deviasi portofolio j selama jangka
waktu pengukuran.
2.
Asset Class Factor Model Sharpe (1992) : Alat analisis yang digunakan utnuk
menentukan seberapa eektif manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri
dari kebijakan alokasi asset (Asset Allocation Policy/Style) dan pemilihan
sekuritas (Security Selection).
(2) Dimaξξna Rit
merupakan return asset i pada periode t, Fnt menunjukan nilai faktor
n pada waktu t, dan eit adalah error term. Return yang diperoleh
merupakan representasi dari return atas portofolio investasi dalam kelas asset
n ditambah komponen residual (eit).
(3) Dimana ξit adalah error term (pemilihan sekuritas),
Rit merupakan return asset I pada periode t, dan Fnt menunjukan nilai factor n
pada waktu t. Komponen residual merupakan selection (pemilihan sekuritas) yang
meliputi timing dan stock picking.
Untuk mengetahui
besarnya pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas terhadap
kinerja reksa dana saham digunakan analisis regresi berganda. Program EViews3
digunakan sebagai alat bantu analisis. Hasil analisis menunjukan bahwa besarnya
pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana sebesar 56,22%
(R-kuadrat = 0,562210), oleh karena itu besarnya pengaruh pemilihan sekuritas
terhadap kinerja reksa dana saham
sebesar 43,78% (1-R2)
Gambar 1
Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa
Dana Saham.
Besarnya
pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap
sebesar 64% (R-kuadrat = 0,639895). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana
pendapatan tetap ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0) merupakan selection (pemilihan sekuritas)yang
meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz, Kohler, 2002)oleh
karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana
pendapatan tetap sebesar 36% (1-R2).
Gambar 2 Pengaruh Kebijakan
Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan
Tetap.
Besarnya
pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana campuran sebesar
52,54% (R2 = 0,525434). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana
campuran ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0) merupakan selection (pemilihan
sekuritas)yang meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz,
Kohler, 2002) oleh karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap
kinerja reksa dana campuran sebesar 47,46& (1-R2).
Gambar 2 Pengaruh Kebijakan
Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan Campuran.
Hasil dan Kesimpulan
1.
Kinerja reksa dana saham dan reksa dana
pendapatan tetap sebagian besar lebih tinggi daripada patok-duga (benchmark)
yang digunakan, sedangkan reksa dana campuran seluruhnya memiliki kinerja lebih
tinggi.
2.
Kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas
yang dilakukan oleh para manajer investasi berpengaruh positif terhadap kinerja
reksa dana.
3.
Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara
kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan reksa dana
saham dan reksa dana pendapatan tetap, hal ini berarti manajer investasi reksa
dana saham dan reksa dana pendapatan konsisten dalam melaksanakan kebijakan
alokasi asetnya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 comments:
Posting Komentar