Pages

Program coorporate social responsibility (CSR)

21 Januari, 2012

Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta, Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4)
CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007, p.8).



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Teori Etika Bisnis

16 Oktober, 2011

Apa itu etika bisnis?
Kata "etika" dan "etis" tidak selalu dipakai dalam arti yang sama dan karena itu pula "etika bisnis" bisa berbeda artinya.
Etika sebagai praksis berarti : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktekkan. Sedangkan etis, merupakan sifat dari tindakan yang sesuai dengan etika.
Etika bisnis didefinisikan sebagai Pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.

Peranan Etika dalam Bisnis Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
-  Produk yang baik
-  Managemen yang baik
-  Memiliki Etika

Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan tersebut. Bisnis merupakan suatu unsur mutlak perlu dalam masyarakat modern. Tetapi kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga aturan-aturan moral.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Etika bisnis iklan televisi

25 September, 2011


Persaingan iklan saat ini semakin ketat, secara tidak sadar kita sering melihat adanya pelanggaran etika bisnis dalam sebuah iklan dengan menyerang produk lain baik secara halus maupun dengan frontal.
Seperti kutipan kalimat dalam sebuah iklan berikut, “Ku kira coklat, nggak taunya broklat, perutku jadi kacau berat, nggak! Nggak momo lagi”, begitu tutur seorang anak bertubuh tambun dalam sebuah iklan “Gery Toya-Toya” produksi Garuda Food, yang ditampilkan dalam iklan di berbagai televisi nasional. Sekilas iklan tersebut biasa saja, namun sesungguhnya memuat pesan yang menyerang pesaingnya ”Momogi”. Hal ini merupakan gambaran betapa sebagian orang ataupun organisasi melakukan berbagai cara untuk menjual produknya baik dengan cara halus maupun menyerang pesaingnya dengan terang-terangan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Reproduksi Naskah ini adalah Sinopsis

15 Mei, 2011


TWILIGHT
Penulis: Stephenie Meyer
Penerjemah : Lily Devita Sari 
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit cetakan ke-5 : Desember 2008
ISBN-13 : 978-979-22-3602-6
Jumlah Halaman :  520 Halaman

Sinopsis :
“Tentang tiga hal aku benar-benar yakin :
Pertama, Edward seorang vampire.
Kedua, ada sebagian dirinya-dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu-yang haus akan darahku.
Dan ketiga, aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam tanpa syarat.”
Ketika Isabela Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit porselen, sepasang mata keemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik yang membuat Isabella terpikat. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyikapkan rahasia palig kelamnya.
Hanya saja Bella sama sekali tidak menyadai bahaya yang menantinnya, ketika hubungannya dengan Edward semakin akrab. Dan sanggupkah Bella berpaling meninggalkan Edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?
Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Reproduksi Naskah ini adalah Sinopsis


JANGAN NODAI CINTA
Pengarang       : Oleh Solihin & Iwan Januar
Penulis             : Oleh Solihin & Iwan Januar
Penerbit          : GEMA INSANI
Tahun terbit cetakan Ke-5 : Maret 2004
ISBN                 : 979-561-833-4
Jumlah Halaman : 190 Halaman

Sinopsis:
Sobat sekalian tahu kan kalo cina itu karunia Allah untuk semua makhluk-Nya. Cinta juga universal lho, untuk Allah, Rasul-Nya, orang tua, saudara, kerabat, dll.

Tapi, kita-kita yang masih ABG atau remaja pasti deh suka keblinger kalo ngadepin masalah inta sama lawan jenis. Pasti banyak yang kebablasan ngartiin makna cinta. Cinta yang sejati itu bukan dengan berdua-duaan dengan lawan jenis (ber-khalawat). Ingat, kalo kita berdua-duaan, setan bias menjerumuskan ke lembah maksiat yaitu zina, naudzubillah.

Lalu, gimana sih cara ngedapetin cinta yang sejati itu? Gimana islam mengatur hubungan dua insan dalam hal cinta? Penasaran, baca aja buku ini.Pokoke “jangan nodai cinta”,ok?


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

MINIMARKET BODONG di DKI JAKARTA

06 Maret, 2011




Asosiasi Perdagangan Pasar Tradisional Indonesia (APPTI), menilai upaya pemerintah provinsi DKI JAKARTA menertibkan minimarket tanpa izin alias “Bodong” sudah terlambat. Sebab, sejak 2004 lalu Asosiasi Perdagangan Pasar Tradisional Indonesia sudah mendesak agar pemerintah provinsi DKI Jakarta segera menindak banyaknya minimarket ilegal di Jakarta.

Opini ini muncul dari maraknya kehadiran minimarket bodong  di Jakarta yang kian menjamur. Sekitar seribu minimarket di lima wilayah DKI Jakarta dinyatakan bodong atau tidak memiliki izin. Minimarket itu terancam ditutup apabila terbukti melanggar aturan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Tugas Perilaku Konsumen

24 Januari, 2011

Pengertian Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6) adalah : Sebagai proses pengambilan keputusan  dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam  proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan  barang-barang dan jasa.

Menurut James F. Engel, Et.al. (1968:8 ) adalah : Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat  dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. 

Menurut Gerald Zaltman  Melanie Wallendorf (1979:6) adalah :  Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.

Sehingga didapat kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan upaya-upaya dari konsumen yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam membeli, menggunakan, mengevaluasi atau dapat mempergunakan jasa guna memenuhi pemuasan kebutuhan atas produk dan jasa yang ditawarkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.

§  Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari beberapa sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

§  Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

§  Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang). Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

§  Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.
Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses perseps yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang selektif dan mengingat kembali yang selektif.
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

§  Faktor Marketing Strategi
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah Barang, Harga, Periklanan dan Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.

Selanjutnya ...


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Review Jurnal Softskill

21 November, 2010


Review Jurnal
Tema / Topik   : Loyalitas pelanggan sebagai jalan keuntungan bisnis jangka panjang.
Judul                : Mengapa pelanggan beralih? Dinamika kepuasan terhadap loyalitas
Pengarang       : Banwari Mittal
Dosen Pemasaran, Universitas Northern Kentucky, Highland Heights, Kentucky, Amerika Serikat
Walfried M. Lassar Asisten Profesor Pemasaran, Universitas New Hampshire, New Hampshire, Amerika Serikat
Tahun              : 1998

Latar belakang dan Masalah  :
Dalam literatur pemasaran, perusahaan harus mengetahui strategi yang tepat untuk usahanya sehingga pelanggan dapat setia pada barang/ jasa yang dihasilkan. Walaupun perusahaan menyadari pentingnya menjaga pelanggan setia, tidak ada yang tahu pasti bagaimana melakukannya. Perusahaan mengukur kepuasan pelanggan, dan berharap bahwa jika nilai kepuasan yang baik, pelanggan akan tetap dengan perusahaan. Tetapi bahkan pelanggan yang puas pergi karena iming – iming yang ditawarkan oleh  saingan. Pada industri jasa lebih sulit untuk memahami ketidakloyalan pelanggan dibandingkan dengan industri barang-barang manufaktur. Hal ini karena, untuk perusahaan jasa, dasar dari pilihan konsumen dan patronase lanjutan kurang jelas. Layanan berwujud, dan mereka tidak bisa sepenuhnya standar. Minimal, mereka bervariasi sesuai dengan suasana hati penyedia layanan dan layanan pelanggan pada saat pemberian pelayanan. Jadi, dalam bisnis jasa, apa yang diberikan dan diterima relatif tidak berwujud. Akibatnya, kriteria evaluasi pelanggan yang kurang baik diartikulasikan, dan penilaian dari nilai yang diterima jauh lebih karena itu, untuk memahami ketidaksetiaan pelanggan untuk layanan bisnis untuk itu diperlukan analisis dinamika kepuasan pelanggan dengan menggunakan analisis diskriminan.

Tujuan Penelitian :
1.      Apakah kepuasan pelanggan selalu memastikan loyalitas pelanggan? Adalah kepuasan hanya merupakan prasyarat yang diperlukan untuk kesetiaan, atau yang cukup? Atau kepuasan dan loyalitas sepenuhnya independen?
2.      Apakah kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kepuasan? Apakah itu terkait dengan loyalitas? Apakah lebih terkait dengan loyalitas dari pada kepuasan, atau sebaliknya?
3.      Apakah komponen yang berbeda dari kualitas pelayanan (seperti kualitas fungsional dan teknis) berpengaruh terhadap kepuasan berbeda dari pada yang mempengaruhi loyalitas?
4.      Dan, akhirnya, apakah ini pola pengaruh berbeda di seluruh menghubungi tinggi dibandingkan industri layanan kontak rendah?

Metodologi
§  Variabel
Variabel yang digunakan yaitu tingkat kepuasan secara keseluruhan, niat untuk beralih, kualitas teknis, kualitas fungsional, dan skala SERVQUAL Kepuasan diukur dengan item ini: Secara keseluruhan, dengan fasilitas ini, saya: (1) Sangat tidak puas, (2) Agak tidak puas, (3) Merasa netral, (4) Agak puas, (5) Sangat puas. Kesetiaan diukur dengan item ini: Jika ada yang lain____ bahwa Anda bisa pergi ke, akan Anda beralih ke itu? (1) tidak ada; (2) mungkin, dan (3) jelas. Kualitas teknis diukur dengan item ini: Kualitas keseluruhan pekerjaan yang dilakukan oleh ____ ini adalah: (1) Sangat miskin,(2) Miskin,(3) Rata-rata,(4) Good, (5) Excellent. Kualitas Fungsional diukur dengan item ini: Kualitas keseluruhan pelayanan di ____ ini adalah: (1) Sangat miskin,(2) Miskin,(3) Rata-rata,(4) Good,(5) Excellent. Untuk SERVQUAL, menggunakan 21-item, versi (Parasuraman et al., 1994), semua item diukur sebagai persepsi pada skala Likert 5 poin; (1) sangat tidak setuju;(2) tidak setuju;(3) merasa netral;(4) agak setuju;(5) sangat setuju.
§  Data
Data yang digunakan adalah data primer. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. responden lebih dari 30 tahun sebanyak 70 persen, lebih dari 40 adalah 28 persen, dan lebih dari 50 adalah 12 persen. Dua puluh lima persen telah sekolah tinggi sebagai grade tertinggi mereka, dan 63 persen memiliki gelar sarjana. Dua puluh tujuh persen memiliki penghasilan kurang dari $ 25.000, dan 20 persen memiliki pendapatan melebihi $ 60.000.
§  Tahapan Penelitian : Dalam penelitian ini analisis dilakukan dengan menggumpulkan tanggapan konsumen yaitu dengan memberikan kuesioner untuk kesehatan klinik atau perbaikan fasilitas layanan mobil. Responden direkrut dari PTA organisasi, tetes kotak surat, dan penyadapan mal di dua kota di Amerika Serikat. Seratus sepuluh pelanggan menjawab survei untuk layanan perbaikan mobil, dan 123 untuk fasilitas kesehatan mereka digunakan dalam satu tahun terakhir kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis diskriminan.
§  Model penelitian
Model Penelitian yang dilakukakan menggunakan metode analisis diskriminan dan gambar.
§  Hasil dan Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pelayanan kesehatan, kualitas fungsional memainkan peran yang lebih penting daripada kualitas teknis (koefisien diskriminan 0,679 untuk mantan versus 0.444 untuk yang kedua). Sebaliknya, untuk jasa perbaikan mobil, kualitas teknis memainkan peran yang lebih penting dari pada fungsional kualitas (ditandai dengan koefisien diskriminan dari 0,755 untuk mantan dibandingkan dengan 0,333 untuk yang kedua). Dalam SERVQUAL, Keandalan dapat dianggap mewakili "kualitas teknis," sedangkan Responsiveness, Assurance, dan Empathy dimensi mencerminkan "kualitas fungsional" . Oleh karena itu, tiga dimensi digabungkan untuk menghitung skor total. Bahkan, untuk pelayanan perawatan kesehatan, Keandalan gagal untuk memasukkan fungsi diskriminan, yaitu tidak memberikan kontribusi yang signifikan di luar peran determinan dimainkan oleh tanggap / Jaminan / Empati. Meskipun popularitas survei kepuasan dalam industri jasa, dinamika kepuasan dan loyalitas menentang asumsi intuitif biasanya membuat manajer. Ternyata bahwa hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah asimetris: sementara ketidakpuasan hampir menggantikan jaminan, kepuasan tidak menjamin kesetiaan.





Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer