Pages

mengintip kompensasi

13 Desember, 2009

Kompensasi Dalam suatu perusahaan salah satu hal terpenting yang merupakan fungsi tradisional bagian personalia adalah penentuan kompensasi bagi para karyawannya. Di masa sekarang telah banyak ditemui segala bentuk protes-protes yang dilakukan para karyawan kepada perusahaan tempat mereka bekerja untuk menuntut kompensasi yang belum atau tidak diberikan.

Menanggapi hal tersebut apa sebenarnya yang dimaksud kompensasi? Seberapa penting peranan kompensasi bagi karyawan?

Untuk menjawab hal tersebut sebaiknya kita mengenal lebih jauh teori kompensasi yang divisualisasikan dalam realita di perusahaan.

Kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan. (Gary Dessler , 1998 : 85), Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan (Keith Davis dan Werther W.B, 1996).

Dengan kata lain kompensasi adalah balas jasa yang diberikan pihak personalia perusahaan kepada para karyawannya dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi para karyawan dan kepuasan kerja. Memberikan kepuasan kerja bagi karyawan adalah kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasn merupakan factor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekrja dengan baik dan secra langsung akan mempengaruhi prestasi karyawan di bidangnya.

Lalu seberapa penting peranan kompensasi bagi karyawan?

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya. Secara empirik dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan produktivitas. Kepuasan kerja yang tinggi dapat membuat karyawan bekerja dengan lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja.

Oleh karena itu kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif di lingkungan perusahaan. Salah satu faktor kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi kerja yang akan memotifasi para karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Dan melalui pemberian kompensasi diharapkan kebutuhan hidup karyawan dapat terpenuhi, sehingga karyawan dapat merasa aman dan lebih produktif. Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut semestinya dapat mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak serta hidup mandiri tanpa menggantungkan pemenuhan berbagai jenis kebutuhannnya kepada orang lain.

Selain itu, kompensasi yang baik dapat memberikankan dampak positif pada oraganisasi / perusahaan yaitu :
1.      Mendapatkan karyawan berkualitas baik.
2.      Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang.
3.      Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada.
4.      Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya.
5.      Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / competitor

Kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya dalam bentuk bentuk finansial (financial compensastion) namun juga dalam bentuk tidak langsung (non financial compensastion).

Kompensasi langsung berupa bayaran yang diperoleh sesesorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus. Sementara kompensasi tidak langsung yang merupakan tunjangan berupa asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, pelatihan, dan sebagainya. Selain itu bentuk bukan finansial merupakan imbalan dalam bentuk kepuasan seseorang yang diperoleh dari unsur-unsur jenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan baik secara fisik ataupun psikologi tempat bekerja.

Bentuk unsur pekerjaan meliputi tanggung jawab, perhatian dan penghargaan dari pimpinan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kenyamanan kondisi kerja, distribusi pembagian kerja, dan kebijakan perusahaan. Keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan.

Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan; ceteris paribus. Derajat kepuasan yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang tinggi. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimum. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada tidak saja mengekspresikan diri mereka dalam bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi juga sangat mungkin meninggalkan perusahaan.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Tahu lebih jauh mengenai wawancara sebelum meghadapinnya


Wawancara kerja adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan pihak pelamar dan pewawancara. Pada tahap ini pewawancara berusaha mendapatkan jawaban tentang dua hal yaitu dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan dan bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar-pelamar lainnya.
Wawancara memiliki fleksibilitas tinggi, karena dapat diterapkan semua calon pegawai karyawan manajerial maupun operasional, berketerampilan rendah maupun berketerampilan tinggi. Teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah dan proses terjadinnya kontak langsung antara calon pegawai dengan pewawancara. Kedua belah pihak pun telah mempersiapkan sebaik mungkin hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Namun demikian teknik wawancara memiliki kelemahan, karena subyektifitas pada wawancara sangat tinggi Sehingga sering menimbulkan masalah yaitu :

1.  Bias Personal Kesalahan yang diakibatkan prasangka pribadi pewawancara terhadap kelompok-kelompok tertentu.
Sikap pewawancara yang like or dislike terhadap pelamar menyebabkan terjadinnya kesalahan di dalam menyimpulan hasil wawancara. Sebagai contoh, seorang pewawancara mungkin ia tidak menyukai suatu suku tertentu, dan kebutuhan orang yang diwawancara itu berasal dari suku yang tidak disukainnya itu. 

2.   Halo Effect Hallo Effect adalah suatu istilah untuk kesalahan pengambilan keputusan akibat perilaku atau penampilan pelamar saat wawancara berkesan baik.
Kesalahan ini terjadi karena informasi tentang pelamar yang digunakan sangat terbatas. Kelebihan pelamar dalam penampilan atau tata karma akan berkesan baik pada pewawancara. Begitu besarnya kesan yang tertanam dalm jiwa pewawancara, sehingga kesalahan pelamar di dalam menjawab menjadi terabaikan.
Contoh : pelamar yang berpakaian rapi dan berpenampilan menarik (termasuk cantik dan tampan) dan bertata krama sopan akan diperlukan sebagai calon unggul sebelum wawancara dimulai.

3.   Horn Effect Horn Effect adalah kebalikan dari Hallo Effect, yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh kesan negatif yang diberikan pelamar pada saat sesi wawancara.
Contoh : Seorang pelamar menggunakan blue jeans atau mengenakan pakaian santai dianggap bersikap kurang sopan dan kurang menghargai pewawancar. Kesan buruk tersebut dapat menyebabkan calon tersebut tidak akan diunggulka sebagai calon terpilih.

4.     Pertanyaan – pertanyaan menuntun (Leading Question) Kesalahan ini akibat pertanyaan yang diajukan pewawancara bersifat menuntun (tertutup_. Pada gilirannya model pertanyaan ini menyulitkan pelamar untuk mengekspresikan jawabannya.
Contoh :
- Apakah Saudara menyenangi pekerjaan yang ditawarkan?
- Setujukah Saudara bahwa keuntungan perusahaan adalah hal yang utama?

5.   Dominasi Pewawancara Kesalahan ini akibat pewawancara menggunakan waktu wawancara untuk percakapan sosial atau membanggakan kehebatannya.
Misalnya, penggunaan waktu oleh pewawancara untuk menceritakan rencana-rencana pribadinnya di dalam mengembanghkan perusahaan atau menggunakan waktu untuk menceritakan betapa pentingnya posisinya sebagai pewawancara yang akan menentukan kelulusan pelamar.

Meskipun demikian teknik wawancara tetap menjadi teknik yang sering digunakan untuk mendaatkan calon pegawai yang qualified.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer