Pages

Review Jurnal

03 Oktober, 2010


Tema / Topik     : Alokasi Asset dan Pemilihan Sekuritas Reksa Dana Terbuka
Judul                     : PENGARUH KEBIJAKAN ALOKASI ASET DAN PEMILIHAN SEKURITAS TERHADAP                                                   KINERJA REKSA DANA TERBUKA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (Reksa                                           Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan Reksa Dana Campuran)
Pengarang          : Deden Mulyana                              
                                  Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya
Tahun                   :
Latar belakang dan Masalah : kinerja reksa dana diduga banyak dipengaruhi oleh kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Di samping itu kemungkinan terjadinya ketidakkonsistenan antara kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Mengingat keberadaan reksa dana di Indonesia tergolong masih relative muda, maka kehandalan Manajer Investasi dalam menentukan kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas yang mempengaruhi kinerja reksa dana masih harus dikaji melalui penelitian.
Tujuan Penelitian :
1.    Untuk menganalisa pelaksanaan tiga jenis reksa dana yang berbeda dari dana yang terkumpul (saham, pendapatan tetap dan dan dana campuran).
2.    Untuk menganalisa pengaruh dari alokasi asset dan pemilihan sekuritas dalam pelaksanaan kebijakan tersebut atas saham, pendapatan tetap dan dan dana campuran.
3.    Untuk memahami mutu dari ketetapan manajer dana dalam melaksanakan alokasi dana.
Metodologi
·         Variabel : Sharpe ratio (Elton et al,2003:295), Asset Class Factor Sharpe (1992), asset Ibbotson dan Kaplan (2000), asset Drobetz dan Kohler (2002), dan saham, obligasi, kas/deposito., Sharpe (1992) dan Drobetz, Kohler (2002) meliputi timing dan stock picking.
·         Data : Data yang digunakan bersifat data runtut waktu (time series), yaitu data yang merupakan hasil pencatatan dalam suatu periode waktu tertentu dan jenis data adalah data sekunder, yaitu data yang telah mengalami penngolahan yakni data bulanan selama 3 (tiga) tahun terakhir yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek Surabaya, Bapepam. E-Bursa.com, dan Bank Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 55 reksa dana yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu reksa dana saham sebanyak 17, reksa dana pendapatan tetap sebanyak 18, dan reksa dana campuran sebanyak 20.
·         Tahapan Penelitian : Dalam penelitian dilakukan dengan cara menghitung tingkat return dan tingkat risiko dari data bulanan populasi reksa dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran pada PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek Surabaya, Bapepam, e-Bursa.com dan Bank Indonesia selama tiga tahun , kemudian ditentukan besarnya tingkat kinerja masing-masing reksa dana saham reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran menggunakan metode Sharpe Ratio yang kemudian dilakukan analisis regresi berganda untuk menentukan seberapa efektif manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri dari kebijakan dan alokasi asset (asset allocation policy) pemilihan sekuritas.(security selection)
·         Model Penelitian : Mathematic (Simbolic ) Model dan gambar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verfikatif.
1.       Metode Sharpe Ratio : Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing reksa dana, dengan formulasi (Elton et al, 2003: 295) :
     (1)Dimana RJ adalah return rata-rata portofolio j selama jangka waktu pengukuran,Rf merupakan rata-rata investasi bebas risiko selama jangka waktu pengukuran, dan δj adalah standar deviasi portofolio j selama jangka waktu pengukuran.
2.       Asset Class Factor Model Sharpe (1992) : Alat analisis yang digunakan utnuk menentukan seberapa eektif manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri dari kebijakan alokasi asset (Asset Allocation Policy/Style) dan pemilihan sekuritas (Security Selection).
(2) Dimaξξna Rit merupakan return asset i pada periode t, Fnt menunjukan nilai faktor n pada waktu t, dan eit adalah error term. Return yang diperoleh merupakan representasi dari return atas portofolio investasi dalam kelas asset n ditambah komponen residual (eit).
 (3) Dimana ξit adalah error term (pemilihan sekuritas), Rit merupakan return asset I pada periode t, dan Fnt menunjukan nilai factor n pada waktu t. Komponen residual merupakan selection (pemilihan sekuritas) yang meliputi timing dan stock picking.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana saham digunakan analisis regresi berganda. Program EViews3 digunakan sebagai alat bantu analisis. Hasil analisis menunjukan bahwa besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana sebesar 56,22% (R-kuadrat = 0,562210), oleh karena itu besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana  saham sebesar 43,78% (1-R2)

Gambar 1 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

Besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap sebesar 64% (R-kuadrat = 0,639895). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana pendapatan tetap ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0) merupakan selection (pemilihan sekuritas)yang meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz, Kohler, 2002)oleh karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap sebesar 36% (1-R2).

 Gambar 2 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana campuran sebesar 52,54% (R2 = 0,525434). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana campuran ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0)  merupakan selection (pemilihan sekuritas)yang meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz, Kohler, 2002) oleh karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana campuran sebesar 47,46& (1-R2).

 Gambar 2 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan Campuran.
Hasil dan Kesimpulan
1.    Kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sebagian besar lebih tinggi daripada patok-duga (benchmark) yang digunakan, sedangkan reksa dana campuran seluruhnya memiliki kinerja lebih tinggi.
2.    Kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas yang dilakukan oleh para manajer investasi berpengaruh positif terhadap kinerja reksa dana.
3.    Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap, hal ini berarti manajer investasi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan konsisten dalam melaksanakan kebijakan alokasi asetnya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Review Jurnal



Tema / Topik          : Alokasi Asset dan Pemilihan Sekuritas Reksa Dana Terbuka
Judul                     : PENGARUH KEBIJAKAN ALOKASI ASET DAN PEMILIHAN SEKURITAS TERHADAP KINERJA REKSA DANA TERBUKA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF (Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan Reksa Dana Campuran)
Pengarang              : Deden Mulyana                              
                                Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya
Latar belakang dan Masalah : kinerja reksa dana diduga banyak dipengaruhi oleh kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Di samping itu kemungkinan terjadinya ketidakkonsistenan antara kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Mengingat keberadaan reksa dana di Indonesia tergolong masih relative muda, maka kehandalan Manajer Investasi dalam menentukan kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas yang mempengaruhi kinerja reksa dana masih harus dikaji melalui penelitian.
 Tujuan Penelitian :
1.    Untuk menganalisa pelaksanaan tiga jenis reksa dana yang berbeda dari dana yang terkumpul (saham, pendapatan tetap dan dan dana campuran).
2.    Untuk menganalisa pengaruh dari alokasi asset dan pemilihan sekuritas dalam pelaksanaan kebijakan tersebut atas saham, pendapatan tetap dan dan dana campuran.
3.    Untuk memahami mutu dari ketetapan manajer dana dalam melaksanakan alokasi dana.
Metodologi
·         Variabel : Sharpe ratio (Elton et al,2003:295), Asset Class Factor Sharpe (1992), asset Ibbotson dan Kaplan (2000), asset Drobetz dan Kohler (2002), dan saham, obligasi, kas/deposito., Sharpe (1992) dan Drobetz, Kohler (2002) meliputi timing dan stock picking.
·         Data : Data yang digunakan bersifat data runtut waktu (time series), yaitu data yang merupakan hasil pencatatan dalam suatu periode waktu tertentu dan jenis data adalah data sekunder, yaitu data yang telah mengalami penngolahan yakni data bulanan selama 3 (tiga) tahun terakhir yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek Surabaya, Bapepam. E-Bursa.com, dan Bank Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 55 reksa dana yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu reksa dana saham sebanyak 17, reksa dana pendapatan tetap sebanyak 18, dan reksa dana campuran sebanyak 20.
·         Tahapan Penelitian : Dalam penelitian dilakukan dengan cara menghitung tingkat return dan tingkat risiko dari data bulanan populasi reksa dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran pada PT. Bursa Efek Jakarta, PT. Bursa Efek Surabaya, Bapepam, e-Bursa.com dan Bank Indonesia selama tiga tahun , kemudian ditentukan besarnya tingkat kinerja masing-masing reksa dana saham reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran menggunakan metode Sharpe Ratio yang kemudian dilakukan analisis regresi berganda untuk menentukan seberapa efektif manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri dari kebijakan dan alokasi asset (asset allocation policy) pemilihan sekuritas.(security selection)
·         Model Penelitian : Mathematic (Simbolic ) Model dan gambar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verfikatif.
1.       Metode Sharpe Ratio : Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing reksa dana, dengan formulasi (Elton et al, 2003: 295) :

     (1)Dimana RJ adalah return rata-rata portofolio j selama jangka waktu pengukuran,Rf merupakan rata-rata investasi bebas risiko selama jangka waktu pengukuran, dan δj adalah standar deviasi portofolio j selama jangka waktu pengukuran.
2.       Asset Class Factor Model Sharpe (1992) : Alat analisis yang digunakan utnuk menentukan seberapa eektif manajer dana melakukan fungsi-fungsinya yang terdiri dari kebijakan alokasi asset (Asset Allocation Policy/Style) dan pemilihan sekuritas (Security Selection).
(2) Dimaξξna Rit merupakan return asset i pada periode t, Fnt menunjukan nilai faktor n pada waktu t, dan eit adalah error term. Return yang diperoleh merupakan representasi dari return atas portofolio investasi dalam kelas asset n ditambah komponen residual (eit).
 (3) Dimana ξit adalah error term (pemilihan sekuritas), Rit merupakan return asset I pada periode t, dan Fnt menunjukan nilai factor n pada waktu t. Komponen residual merupakan selection (pemilihan sekuritas) yang meliputi timing dan stock picking.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kebijakan alokasi aset dan pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana saham digunakan analisis regresi berganda. Program EViews3 digunakan sebagai alat bantu analisis. Hasil analisis menunjukan bahwa besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana sebesar 56,22% (R-kuadrat = 0,562210), oleh karena itu besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana  saham sebesar 43,78% (1-R2)
Gambar 1 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

Besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap sebesar 64% (R-kuadrat = 0,639895). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana pendapatan tetap ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0) merupakan selection (pemilihan sekuritas)yang meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz, Kohler, 2002)oleh karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap sebesar 36% (1-R2).
 Gambar 2 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Besarnya pengaruh kebijakan alokasi asset terhadap kinerja reksa dana campuran sebesar 52,54% (R2 = 0,525434). Pengaruh pemilihan sekuritas reksa dana campuran ditentukan berdasarkan komponen residual (ξ0)  merupakan selection (pemilihan sekuritas)yang meliputi timing dan stock picking (Sharpe, 1992, Drobetz, Kohler, 2002) oleh karena itu, besarnya pengaruh pemilihan sekuritas terhadap kinerja reksa dana campuran sebesar 47,46& (1-R2).
 Gambar 2 Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan Campuran.
Hasil dan Kesimpulan
1.    Kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sebagian besar lebih tinggi daripada patok-duga (benchmark) yang digunakan, sedangkan reksa dana campuran seluruhnya memiliki kinerja lebih tinggi.
2.    Kebijakan alokasi asset dan pemilihan sekuritas yang dilakukan oleh para manajer investasi berpengaruh positif terhadap kinerja reksa dana.
3.    Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kebijakan alokasi asset dan realisasi alokasi asset yang dilakukan reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap, hal ini berarti manajer investasi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan konsisten dalam melaksanakan kebijakan alokasi asetnya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Review Jurnal

Tema / Topik     : Pengambilan Keputusan Investasi Saham Menggunakan Analisis Fundamental.
Judul                 : ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP SAHAM EMITEN PERDAGANGAN RETAIL PERIODE 2001 SAMPAI 2003
Pengarang          : Jumayanti Indah Lestari
                            Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Tahun                 : 2004

Latar belakang dan Masalah : Saham perusahaan public, sebagai komoditi investasi tergolong beresiko tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan di dalam negeri, luar negeri, bidang politik, ekonomi dan moneter. Oleh karena itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, investor harus melakukan analisis yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan emiten, sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang dapat timbul dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten. Untuk Itu diperlukan sebuah analisis fundamental untuk dapat memproyeksikan dan menilai suatu perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi investor. 
 
Tujuan Penelitian :
  1. Untuk mengetahui kinerja keuangan emiten yang terbaik diantara keempat perusahaan perdagangan retail yang digambarkan dalam rasio likuidasi, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio saham untuk periode tahun 2001-2003.
  2. Untuk mengetahui nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu yang dibandingkan dengan harga pasar saham.
  3. Untuk mengetahui keputusan investasi yang diambil berdasarkan rekomendasi : Beli, Tahan, Jual.
Metodologi
  • Variabel : Rasio likuiditas yang terdiri dari rasio berjalan, rasio kas, quick ratio, dan modal kerja bersih, rasio hutang (rasio leverage) yang terdiri dari total debt to total capital assets ratio, dan rasio ekuitas terhadap total pinjaman, rasio aktivitas yang terdiri dari average collection periode, perputaran persediaan, perputaran asset tetap, dan perputaran total asset, rasio profitabilitas yang terdiri dari marjin keuntungan kotor, marjin keuntungan bersih, pengembalian investasi, rate of return for the owners, earning power of total investment, dan majin keuntungan operasi serta rasio saham yang terdiri dari pendapatan per saham, deviden yield, rasio pembayaran, rasio penerimaan harga, dan harga buku per saham.


  • Data : Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan. Laporan keuangan dari empat perusahaan emiten perdagangan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu PT. Alfa Retailindo Tbk, PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, dan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk digunakan untuk menghitung rasio keuangan.

  • Tahapan Penelitian : Dalam penelitian ini perhitungan dilakukan dengan cara menghitung rasio keuangan dari emiten dan pergerakan maupun perubahannya selam tiga tahun, kemudian dilakukan analisis sekuritas terhadap emiten yang memiliki kondisi keuangan yang terbaik. Analisis sekuritas menilai harga suatu efek apakah tidak mempunyai harga tepat di pasar. 
  • ·         Model penelitian : Mathematic (Simbolic ) Model
    A.      Pendekatan Nilai Buku : Nilai buku per lembar saham menunjukan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku saham (P0) dihitung menggunakan persamaan (1) :
    (Persamaan 1)
    B.      Pendekatan Nilai Sekarang : Model diskonto deviden digunakan untuk menghitung nilai intrinstik saham. Harga teoritis saham pada periode ke-0 (P0) dihitung menggunakan persamaan 2. Simbol D menunjukkan besarnya deviden per lembar saham dan sibol Ke menunjukan laju pengembalian yang dibutuhkan. Laju pengembalian yang dibutuhkan menggunakan persamaan 3, dimana D menunjukan deviden, P harga pasar saham tahun pertama dan P0 adalah harga pasar saham pada saat pembelian (harga perolehan).

    (Persamaan 2)

    (Persamaan 3)
    a.    Pembayaran Deviden Tidak Teratur : Beberapa perusahaan membayar deviden dengan tidak teratur, yaitu deviden tiap periode tidak mempunyai pola yang jelas bahkan untuk periode tertentu tidak membayar deviden sama sekali. Untuk kasus ini rumus sebelumnya dapat digunakan untuk menghitung nilai intrinstik saham biasa.
    b.   Deviden Konstan Tidak Bertumbuh : Jika perusahaan membayar deviden konstan yang nilainya sama dari waktu ke waktu, yaitu sebesar D, maka nilai intrinstik harga saham dihitung dengan persamaan 4.
    (Persamaan 4)
    c.    Pertumbuhan Deviden yang Konstan : Nilai intrinstik saham untuk kasus pembayaran deviden yang betumbuh secara konstan dihitung menggunakan persamaan 5.
     (Persamaan 5)
    C.      Pendekatan Rasio Pene-rimaan Harga (RPH) : RPH menunjukan rasio dari harga saham terhadap penerimaan. Rasio ini menunjukan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari penerimaan. Menggunakan RPH, harga saham dihitung menggunakan persamaan 6
    P = RPH Industri * Harapan Penerimaan Perusahaan Per Saham   (Persamaan 6)

    Hasil dan Kesimpulan : Dilihat dari sisi likuiditas dan sisi Leverage perusahaan rasio likuiditas yang terjadi di tahun 2002 dan 2003, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. lebih baik dibandingkan PT. Alfa Retailindo Tbk, PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, karena PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk secara keseluruhan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam hal kemampuan membayar kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dan ketergantungan perusahaan terhadap hutang mengalami penurunan sehingga resiko yang akan ditanggung rendah. Sedangkan dilihat dari sisi aktivitas, likuiditas, profitabilitas dan saham. perubahan rasio aktivitas dan rasio saham menunjukan paling baik terutama dalam hal efektifitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya dan pengembalian ekuitas, earning power of total investment, marjin keuntungan.Berdasarkan analisis sekuritas, nilai intrinstik saham PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk dilihat dari pendekatan nilai buku adalah sebesar Rp. 1090.- , dan dari pendekatan nilai sekarang dan pendekatan PER adalah sebesar Rp. 4512,- dan Rp. 7978,-. Harga saham PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk dihargai terlalu rendah, oleh karena itu layak dibeli oleh calon investor atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.

     



    Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

    Review Jurnal



    Tema / Topik          : Analisa Kepuasan Pelanggan
    Judul                     : Analisis Kepuasan Pelanggan pada Produk Tepung Ketan Merk Rose Brand PT                                                   Sungai Budi Jakarta
    Pengarang              : 1. Hernama (Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma)
                                    2. Johan (Fakultas Ekonomi, Universitas Bunda Mulia Jakarta)
    Tahun                     : 2006
    Latar belakang dan Masalah :  Dewasa ini persaingan dalam bisnis semakin ketat. Untuk dapat bertahan perusahaan perlu merencanakan stategi pemasaranya. Hal yang mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titk sentralnya. Untuk itu  manajemen perlu memahami konsumenya dengan mengetahui factor-faktor yang terkandung dalam produk agar dapat memuaskan konsumen, dan konsumen tetap setia mebeli produk yang dihasilkan.

    Tujuan Penelitian :
    1.    Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tepung ketan yang dihasilkan oleh PT. Sungai Budi Jakarta.
    2.    Untuk mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
    3.    Untuk mengetahui pengaruh factor-faktor tersebut mempengaruhi konsumen.

    Metodologi
    ·         Variabel : Variabel yang digunakan yaitu tingkat kepuasan yang diukur menggunakan skala Likert, dengan 5 (lima) kategori (1) Sangat puas / Penting / Setuju, (2) Puas / Penting / Setuju (3) Netral, (4) Tidak, (5) Sangat Tidak Puas / Penting / Setuju. Skala Likert diperlakukan sebagai suatu akala ordinal (Cooper dan Emory, 1996).
    ·         Data : Data yang digunakan adalah data primer. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Metode Sampling yang digunakan adalah pemilihan sample secara acak.
    ·         Tahapan Penelitian : Dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa tingkat kepentingan kinerja yang selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk menentukan kepuasan pelanggan terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT Sungai Budi
    ·         Model Penelitian : Model Penelitian yang dilakukakan menggunakan metode analisis.
    a.    Analisis Kinerja-Tingkat Kepentingan : suatu analisis yang bisa menunjukan atribut yang dianggap penting oleh pelanggan yaitu dengan cara mencari skor rata-rata tingkat kepentingan setiap dimensi factor yang mempengaruhi kepuasan. Hasil perhitungan nilai rata-rata tingkat pelaksanaan, atau tingkat kepuasan pelanggan terhadap setiap dimensi factor yang mepengaruhi kepuasan pelanggan, dikatakan baik bila rata-rata jawaban yang diperoleh berkisar antara 3,5 – 4,5 dan dikatakan tidak baik bila nilai rata-rata yang diperoleh antara 1,6 -2,5. Alat yang digunakan untuk perhitugan ini yaitu diagram kartesius.
    b.   Pengujian Hipotesis : Teknik statistic yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Khi Kuadrat untuk melihat hubungan antar variable.
    c.    Koefisien Kontingensi : digunakan untuk menghitung hubungan antar variable.
    ·   Data karakteristik Responden : dilihat dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tujuan pembelian produk.
    d.   Analisis kesenjangan terhadap kualitas produk dan tingkat harapan konsumen : nilai kesenjangan diperoleh dengan cara mengurangkan nilai rata-rata kualitas produk dengan nilai harapan konsumen. Nilai rata-rata bobot diperoleh dari bobot dibagi dengan jumlah responden. Selisih nlai yang rendah menunjukan tingkat kepuasan konsumen yang tinggi, sedangkan selisih nilai yang tinggi menunjukan tingkat kepuadan konsumen yang rendah.
    e.   Pemetaan Kinerja – Tingkat Kepentingan Menggunakan Diagram Kartesius :
    ·   Analisis Fungsi Utama (Kinerja) :Dimensi keandalan diukur menggunakan indicator tingkat kekeringan tepung, kegunaan (variasi kue yang dapat dibuat menggunakan tepung yang sama).
    ·   Analisis Fitur : Indicator yang digunakan dalam fitur tepung adalah kemasan, dengan adanya kemasan yanga ada di pasaran telah memberikan kemudahan bagi kosumen untuk mengukur jumlah pemakaian tepung ketan Rose Brand.
    ·   Analisis Daya Tahan : Indikator yang digunakan dalam mengukur daya tahan adalah tidak cepat basi pada tepung ketan Rose BRrand.
    ·   Analisis Desain : diukur menggunakan indicator daya tarik kemasan.
    f.     Analisis Diagram Kartesius : memuat indicator yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi kurang mendapat perhatian dari pihak manajemen.
    g.    Analisis Kuadrat Chi : Ho : Pelaggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand.                           Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand.
    Keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai Khi Kuadrat hitung (X2 hitung) dengan nilai Khi Kuadrat table (X2 tabel). Berdasarkan perhittungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 26.47 dan nilai X2 tabel sebesar 21.026, maka hipotesis awal ditolak.
    ·         Hasil dan Kesimpulan : Pada umumnya konsumen merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan yang diproduksi PT Sungai Budi, namun ada beberapa indicator yang perlu mendapat perhatian pihak menajemen, yaitu wangi/harum, lebih kering dan dapat dipergunakan untuk berbagai macam kue. Pada ketiga indicator ini konsumen merasa bahwa produk tepung ketan Rose Brand kurang memuaskan.
    ·         Saran dan Usulan Lanjutan : Berdasarkan survey  yang telah dilakukan melalui kuesioner dengan hasil yang meunjukan konsumen kurang puas atas produk tepung ketan Rose Brand diharapkan Manajemen perusah-an perlu mempertahankan dan meningkatkan indikator hiegenis dan kualitas dari produk.


    Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer